Jangan lewatkan paket umrah promo spesial bulan oktober tahun 2025...

Umrah: Pilih Makkah Dulu atau Madinah Dulu?

Bingung memilih rute umrah, ke Makkah dulu atau Madinah dulu? Temukan sejarah, keutamaan, dan pertimbangan praktis sebelum berangkat umrah di sini.

BLOGARTIKEL

Ibnu Khidhir

6/13/20253 min baca

Banyak calon jamaah umrah yang bertanya-tanya, “Sebaiknya saya berangkat ke Makkah dulu atau Madinah dulu?” Pertanyaan ini bukan hanya soal teknis rute perjalanan, tetapi juga menyangkut niat ibadah, sejarah, dan keutamaan spiritual. Pilihan rute ini sering menjadi pertimbangan utama biro perjalanan maupun jamaah perorangan, apalagi di era penerbangan internasional dan layanan transportasi modern yang memudahkan akses ke dua kota suci tersebut.

Sejatinya, baik memulai perjalanan umrah dari Makkah maupun dari Madinah, keduanya sah secara syariat dan punya dasar dalam sejarah perjalanan umat Islam. Namun, masing-masing pilihan memiliki karakteristik, kelebihan, dan nuansa tersendiri. Agar perjalanan Anda semakin bermakna, mari simak penjelasan berikut seputar sejarah, dalil, dan praktik terbaik dalam memilih urutan kunjungan saat umrah.

Sejarah dan Praktik Rasulullah

Dalam sejarah, Rasulullah SAW sendiri saat melaksanakan umrah maupun haji selalu memulai rukun ibadah di Makkah. Ka’bah adalah titik awal dan pusat seluruh amalan haji dan umrah. Pada peristiwa Haji Wada’ (haji terakhir Nabi), beliau berangkat dari Madinah ke Makkah, ihram dari Dzulhulaifah (Bir Ali), lalu melaksanakan tawaf, sa’i, dan tahallul di Makkah sebelum menuju Mina, Arafah, dan kembali ke Madinah setelah semua rukun selesai.

Praktik ini juga diikuti oleh para sahabat dan generasi tabi’in. Kaidahnya sederhana: umrah adalah ibadah yang syarat dan rukunnya harus dilakukan di tanah haram, yaitu Makkah, sehingga tidak mungkin seseorang memulai umrah di Madinah. Namun, kunjungan ke Madinah—khususnya untuk ziarah ke makam Nabi di Masjid Nabawi—adalah amalan utama yang sangat dianjurkan, walaupun tidak termasuk rukun umrah.

Rute Umrah Modern: Fleksibel dan Praktis

Di era modern, sistem penerbangan internasional membuat rute perjalanan umrah lebih fleksibel. Maskapai umumnya menawarkan dua opsi:

  1. Landing di Jeddah atau Makkah Dulu
    Calon jamaah umrah yang tiba di Jeddah atau langsung ke Makkah biasanya melaksanakan umrah terlebih dahulu, melengkapi semua rangkaian tawaf, sa’i, dan tahallul. Setelah itu, barulah mereka menuju Madinah untuk berziarah ke Masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW.
    Keuntungan:

    • Fisik masih segar dan semangat saat melaksanakan rukun utama.

    • Setelah umrah, waktu di Madinah menjadi lebih santai, fokus pada ibadah dan ziarah.

  2. Landing di Madinah Dulu
    Sebagian biro perjalanan memilih rute ini. Jamaah tiba di Madinah lebih dulu, menghabiskan beberapa hari beribadah di Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasulullah, Raudhah, dan lokasi sejarah lain. Setelah itu, jamaah menuju Makkah dengan bus (umumnya melalui miqat di Dzulhulaifah/Bir Ali) dan memulai prosesi umrah.
    Keuntungan:

    • Jamaah punya waktu adaptasi setelah perjalanan jauh, istirahat di Madinah sebelum ke Makkah.

    • Ibadah di Madinah menguatkan spiritualitas sebelum memulai umrah.

    • Bisa menghindari kepadatan di Makkah pada musim tertentu.

Dalil Fiqh dan Konsensus Ulama

Secara hukum, tidak ada larangan ataupun keharusan untuk memulai umrah dari Makkah atau Madinah terlebih dahulu. Para ulama sepakat bahwa urutan kunjungan tidak berpengaruh pada keabsahan ibadah. Ibn Qudamah dalam Al-Mughni menyebutkan, “Barang siapa yang ingin mengunjungi Masjid Rasulullah sebelum atau sesudah haji atau umrah, maka tidak mengapa, dan tidak ada yang membatalkan amalannya.”

Di balik fleksibilitas ini, para ulama juga menekankan keutamaan masing-masing kota suci. Makkah memiliki keistimewaan karena di sanalah berdiri Baitullah (Ka’bah), kiblat seluruh umat Islam, dan tempat turunnya banyak wahyu. Semua rukun umrah dan haji wajib dilakukan di Makkah, dan setiap amal ibadah di Masjidil Haram dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda:

“Shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu shalat di masjid lain.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Adapun Madinah, kota Nabi, memiliki keistimewaan yang tak kalah agung karena di sanalah bersemayam jasad manusia termulia, Rasulullah Muhammad SAW. Ulama besar seperti Imam Nawawi dan Ibn Hajar al-Asqalani menegaskan bahwa keutamaan Madinah terletak pada keberkahan tanahnya, pahala shalat di Masjid Nabawi, dan nilai spiritual ziarah ke makam Nabi. Banyak ulama menekankan bahwa shalat di Masjid Nabawi dan mengunjungi makam Rasulullah adalah amal utama yang membawa ketenangan batin serta cinta sejati kepada Nabi.

Hal ini dikuatkan hadis shahih:

“Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pertimbangan Praktis dan Tips Perjalanan

Jika Anda masih ragu, berikut beberapa pertimbangan praktis:

  • Kondisi Fisik: Jika ingin berumrah dalam kondisi badan masih segar, pilih rute ke Makkah dulu.

  • Iklim dan Keramaian: Musim tertentu, Makkah sangat padat. Berangkat ke Madinah dulu bisa menjadi strategi untuk menghindari keramaian.

  • Penyesuaian Jadwal: Sesuaikan dengan paket biro perjalanan atau ketersediaan tiket pesawat, karena tidak semua maskapai punya penerbangan langsung ke kedua kota setiap hari.

  • Pengalaman Spiritual: Sebagian jamaah merasa lebih mantap mengawali dengan ziarah ke Nabi sebelum menghadap Ka’bah, sementara yang lain lebih suka menunaikan rukun umrah dulu agar bisa beribadah di Madinah dengan tenang setelahnya.

Pada akhirnya pilihan untuk ke Makkah dulu atau Madinah dulu sepenuhnya fleksibel dan tidak ada tuntunan yang mengikat secara syariat. Yang paling utama adalah menjaga niat, kekhusyukan, serta kesiapan fisik dan mental dalam menunaikan ibadah umrah. Anda bebas memilih rute sesuai kondisi, kebutuhan, dan kenyamanan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti bimbingan pembimbing umrah, memperbanyak doa, dan memanfaatkan setiap momen di dua tanah haram ini untuk memperbaiki diri serta mendekatkan diri kepada Allah.

Baik Makkah maupun Madinah, keduanya memiliki keistimewaan luar biasa yang saling melengkapi dalam perjalanan spiritual umrah Anda. Apapun pilihan rute Anda, semoga umrah menjadi pengalaman spiritual yang berkesan dan membawa berkah untuk kehidupan di dunia dan akhirat.